Hari Ini Sarasehan Pilkada

Kedaulatan Rakyat, 04 Mei 2005

Kenduri Rakyat Bantul Digelar di 3 Kecamatan

Kedaulatan rakyatBANTUL (KR)-Sejumlah elemen masyarakat Bantul yang tergabung dalam HiPis Production yang merupakan divisi kreativitas dan pengembangan dari Himpunan Pemuda Islam (HiPis), menggelar ‘Kenduri Rakyat Bantul’ bersama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan Kiai Kanjeng.

Acara itu sendiri yang didukung Kedaulatan Rakyat, digelar di 3 kota kecamatan, mulai 6 Mei di lapangan Hibrida Argomulyo Sedayu, 20 Mei di lapangan Mojo Donotirto Kretek dan terakhir 28 Mei di lapangan Petir Srimartani Piyungan Bantul mulai pukul 20.00 sampai dengan selesai.

Guna menjaga situasi yang kondusif menjelang Pilkada, kenduri ini digelar sebagai bentuk midodareni warga Bantul dalam menyongsong pelaksanaan Pilkada Langsung, 26 Juni. Menurut Noor Janis Langga Barana, pimpinan produksi ‘Kenduri Rakyat Bantul’, kenduri akan dikawal Ustadz Drs Wijayanto MA dan KH Budi Harjono dari Semarang dan dilakukan doa bersama warga Bantul.

Kenduri ini juga merupakan respons dan sekaligus bentuk doa dan harapan akan keselamatan bagi warga Bantul atas situasi keprihatinan nasional, di sejumlah daerah di Indonesia sedang dilanda musibah.

„Sehingga, acara ini tidak sekadar forum religi-spiritual. Lebih dari itu merupakan pola komunikasi yang terbuka. Wacana dan muatan acara di dalamnya tidak hanya bersifat vertikal-tekstual tetapi juga horizontal-kontekstual, dan ditemukan relevansi aktualnya dengan situasi sosial sehari-hari”, kata Noor Janis Langga Barana.

Khusus acara 6 Mei, atas undangan Cak Nun, akan hadir pula pakar Pilkada dan pemerintah daerah yang sudah 35 tahun di Jerman, yakni Prof Dr Pipit Kartawijaya, termasuk juga diundang hadir Ketua KPUD, Ketua DPRD, Pj Bupati dan Kapolres Bantul.

Sarasehan Pilkada

Mengawali ‘Kenduri Rakyat Bantul’ itu, dengan didukung juga oleh Pemkab Bantul, Rabu (4/5) hari ini digelar sarasehan bertajuk ‘Pilkada dan Prospek Pemberantasan Korupsi’(Belajar kepada Brazil), di gedung induk lantai III Komplek Pemkab Bantul.

Sarasehan itu sebagai kontribusi generasi muda dalam memberikan wacana dan pemikiran kepada pemimpin baru nanti (bupati/wakil bupati terpilih) mengenai persoalan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) yang selama ini masih kuat menjangkiti berbagai sektor kehidupan masyarakat, baik pemerintahan, sipil, militer, LSM dan lembaga-lembaga lain.

„Minimal, kalau tidak dapat memberantas terjadinya KKN, sudah menunjukkan keluhuran sikap dengan tidak menambah jumlah pelaku KKN mulai dari diri kita-masing-masing”, jelas Noor Janis Langga Barana kepada KR.

Sarasehan akan memfokuskan pengkajian materi melalui ke empat narasumber, yakni budayawan Emha Ainun Nadjib tentang kepemimpinan Islam dalam moralitas kekuasaan, Prof Dr Pipit Kartawijaya (aktivis PI Jerman) tentang pemberantasan KKN (belajar kepada Brazil), Ketua KPUD Bantul Arif Iskandar mengenai Pilkada dan babak baru pemerintahan bersih, serta akademisi Drs Harwanto Dahlan MA yang membahas birokrat dan pintu masuk KKN. (Can/Sh)-a .


Tags: , , , , ,


Share

Aksi!


Hutan Hujan Bukan Minyak Sawit



Petisi



Menyusul kami