Partai Gerindra, tikus yang lihai

Merdeka.com, 21 Februari 2013

http://www.merdeka.com/khas/partai-gerindra-tikus-yang-lihai-kolom-sableng.html

Kolom Sableng

Penulis: Pipit Kartawidjaja

 

Merdeka.com-logo2

Asmara tiga artis papan atas itu terculik, lalu ngejar-ngejar ke kompleks DPR. Bersoal-jawab ihwal pendaftaran pemilu legislatif Partai Gerindra itu tawar mawar (hambar) adanya. „Ujung-ujungnya nanya Pak Prabowo,“ tutur Martin Hutabarat, anggota Dewan Pembina Gerindra.

Prabowo, duda keren, tajir (kaya raya) dan capres pula. Gerindra lekat sama figur Prabowo. Mungkin, akibat gemesnya ketiga artis itu, Gerindra terbirahi jadi gerahannya ngelindurin asmara. Diduga, hati Prabowo hendak diculik demi penggairahan tawar-mawarnya kehidupan selebritas.

Gerindra, lahir tanggal 6 Februari 2008, Rebo Wage, wuku Langkir, dinaungi Bethara Kala, beraura panas dan gak bisa dijadikan tempat berlindung. Meski hari lahirnya buruk, tapi Bethara Kala pasti ngeper duel sama Permadi.

Tikus Aquarius, tikus pandai, adalah shio dan bintangnya Gerindra. Bukan saja Perangkap Tikus (PT) enteng diselinapi, namun perestu PT pun tergerogot. Alih-alih gembrot seperti khayalan, porsi Partai Golkar dan PDI-P keporot. Dalam pilgub Jokowi-Ahok, PDI-P merasa ditunggangi. Kapoklah berkongkalikong sama Gerindra, gemas Taufik Kiemas.

Bejibunnya partai di Indonesia dinilai kebangeten. Karena syarat nyapres harus via partai, maka Gerindra itu sihiran gerobak individu dadi raja. Coba jika capres boleh independen atau bisa diusulkan kepada satu partai, walau parpol tersebut sudah bercapres, atau satu partai diizinkan bercapres banyak.

Contohnya di Argentina. Primaries harus diselenggarakan. Setiap pencoblos pemilu, boleh nentuin capresnya. Dari partai penguasa, Partido Justicialistica, sekaligus terjun tiga capres ke arena primaria, Agustus 2011: Eduardo Duhalde, Alberto Rodriguez Saa dan Cristina Fernandez de Kirchner. Uniknya, koalisi mereka berbeda. Eduardo dengan Union Popular dan Frente Popular, Alberto sama Compromiso Federal, Cristina ngajak Frente Para la Victoria. Hasilnya, Senora Cristina mresidente, Oktober 2011. Primaria itu bak pilpres putaran pertama.

Atau primaria Uruguay Juli 2009. Capres partai koalisi Encuentro Progresista/Frente Amplio dan Partido Colorado masing masing tiga, sedangkan Partido Nacional dua.

Lolosnya tikus lihai dari Perangkap Tikus, agaknya ulah laknat wuku Golkar juga: banyak memperoleh kesialan. Wajar, Ical harus ngumpetin sembilunya yang diiris. Ical mencontohkan Gerindra yang dipimpin bekas orang Golkar, Prabowo. „Golkar itu berlapis, seluruh partai pimpinannya orang Golkar,“ katanya bangga menyajikan kue lapis. Seolah, pelet pengasihan Pedot Sambung Kasih dibidikkan ke Prabowo, mengingatkan kampung halamannya. Sebagai bangsa berperadaban besar, tak eloklah, tuba dibalas dengan lumpur.

Tikus cerdik ini agresif, namun berpenampilan senantiasa mengesankan dan meyakinkan. Sebab murah rejeki, maka senang pula berbagi. Begitu men-DPR, dicanangkanlah revolusi susu (pembagian susu untuk balita).

Setahun kemudian, paranormal Magelang, Muhammad Salim, dalam majalah mistis Misteri No. 503/2010, mendeteksi kehadiran ribuan setan putih, maujud manusia dan hewan. Selain sapi impor. Pasangan revolusi putih dengan setan putih ini mengingatkan kepada sejoliannya revolusi belum kelar dengan tujuh setan desa pra Orde Barusan. Bisa jadi, revolusi putih dan setan putih itu pertanda gaib akan pecahnya revolusi sosial ramalannya Permadi dalam Misteri No. 503/2010.

Gerakan Indonesia Raya itu macam Movimiento Quinta Republica (Gerakan Republik Kelima) Venezuela akhir 1980-an, rakitan Hugo Rafael Chavez. Gembongnya: letkol berkocek sepet dan letjen tebel dompet. Sang Letkol pernah terkorslet ngudeta. Sangkaan korslet mau makar membebani sang Letjen. Ke langit, sang Letkol titisan Simon Bolivar ada nyantet, pembentukan Quinta Republica jadi target. Sang Letjen, kata Permadi Sukarno kecil, menyuruk ke kaki langit, agar gelora raya terpelet.

Tikus pintar ini tergolong bersih. Gak bertikus gudang, rilis Seskab. Maka, rejekinya ya nomor buntut KPU enam. Bintang surga, idamannya Engkong Fengshui. Berarti emas, kemujuran dan tajir. Kepulannya kemenyan: enam angka sempurna. Berparas menawan, lihai bertabiat, mudah bergaul dibanding angka-angka lainnya, anti kegagalan dan pantang menyerah.

Biar angka kemujuran, toh bisa memudar, kalau muncul sendirian. Dan bagai diculik lelembut pemilu, enam lalu bersilahturami ke nomor buntut KPU delapan (PAN). Keduanya memang cocok bersejolian. Nggabungnya Partai Kebangkitan Nasional Ulama, seakan operasi intelijen sambung uratnya Kopassus (Komandan Pawukon SungSang), Bethara Ghana, atasan brojolan 21 November 2006, Selasa Pahing, hari bagus.

Kehadirannya ibarat api, menerangi, berwibawa, tetapi juga bikin gerah orang, baik untuk pindah tempat, berteman, berkerabat dan berbesanan. Bila Gerindra terpaksa tanpa pendamping, maka nasi pulen dang-dangan senilai zakat fitrah, lauknya daging kambing atau ikan air di lembaran dan bermacam-macam sembilan sayur, perlulah disesajenkan. Guna misalnya, bisa menculik birahi PDI-P, agar gak jera ditunggangi.


Tags: , , , , , , ,


Share

Aksi!


Hutan Hujan Bukan Minyak Sawit



Petisi



Menyusul kami