Film “Sanubari Jakarta” Diputar di Konferensi LGBT Internasional

Tabloid Bintang online, 15 Desember 2014

http://www.tabloidbintang.com/articles/film-tv-musik/kabar/15953-film-sanubari-jakarta-diputar-di-konferensi-lgbt-internasional

logo-tabloidbintang-comFILM “Sanubari Jakarta” terpilih sebagai satu-satunya film untuk ditayangkan dalam ajang Konferensi Internasional tentang LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender), di Berlin, Jerman, yang berlangsung pada 10-14 Desember 2014.

“Watch Indonesia!”, sebuah lembaga HAM yang bermarkas di Berlin, menetapkan “Sanubari Jakarta” setelah melakukan seleksi terhadap sejumlah film Indonesia dan Jerman yang bertema LGBT.

“Tidak tahu kenapa Watch Indonesia! akhirnya memilih Sanubari Jakarta. Memang film ini bertema LGBT dan didedikasikan untuk komunitas LGBT. Disutradarai oleh 10 sutradara muda Indonesia yang sebagian besar heteroseksual. Jadi seperti perspektif orang luar terhadap LGBT,” kata Lola Amaria salah satu sutradara yang merangkap produser di film tersebut.

Sanubari Jakarta adalah film omnibus yang memuat 10 cerita dari 10 sutradara muda. Kisah cinta komunitas LGBT diekslorasi dari berbagai sudut, termasuk mereka para transgender.

Selain Lola Amaria, sutradara yang terlibat antara lain Adriyanto Waskito Dewo, Alfrits John Roberts, Aline Jusria, Billy Christian, Dinda Kanyadewi, Fira Sofiana, Kirana Larasati, Sim F, dan Tika Pramesti.

Lola kaget dengan tingginya animo penonton yang ingin menyaksikan film Sanubari Jakarta di Jerman. Padahal, di Indonesia sendiri, tema tersebut kurang dilirik.

“Malah ada permintaan agar diputar beberapa hari di Berlin dan untuk umum. Yang ini tidak ada dalam rencana. Pemutaran hanya di Berlin, Hamburg dan Koln saja. Saya berharap ajang begini terus diselenggarakan secara reguler sehingga makin banyak film Indonesia bertema sosial yang memiliki kesempatan untuk diputar dalam acara-acara internasional,” harap wanita kelahiran tahun 1977 ini. (ari/gur)


Tags: , , , , ,


Share

Aksi!


Hutan Hujan Bukan Minyak Sawit



Petisi



Menyusul kami