Arsip Kata Kunci | Orde Baru

(English) Life, interrupted: Documents from Berlin

(English) Life, interrupted: Documents from Berlin


Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris

Posted on 00:23 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Hukum & Tata Negara, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , , , , , ,
Antara Optimisme dan Kerinduan yang Menggugat

Antara Optimisme dan Kerinduan yang Menggugat


Jawa Pos, 15. Nopember 2018

Catatan dari Konferensi Law And Justice: 20 Tahun Reformasi Indonesia di Berlin

Oleh: KY Karnanta[1]

“Those who do not remember the past are condemned to repeat it.”
(George Santayana)

Membincang Reformasi 1998 dari sudut pandang peneliti Eropa dan Indonesia menyajikan dua hal. Pertama, dialektika silang pandang antara ‘orang-luar’ dan ‘orang-dalam’ dalam memandang Indonesia terkini. Kedua, perasaan ‘optimisme’ dan ‘kritisisme’ yang bertaut dalam kerinduan dan kegelisahan terhadap Indonesia ... baca semuanya

Posted on 22:45 in Aktivitas, Program Kunjungan, demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kegiatan Terbaru, Pertambangan, Timor Leste, Timor Timur, Publikasi, Transitional Justice, Lingkungan Hidup & Klima, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , ,
Kisah Lelaki yang Nekat Menggebuk Presiden Suharto

Kisah Lelaki yang Nekat Menggebuk Presiden Suharto


VICE, 05 April 2018

https://www.vice.com/id_id/article/wj7z59/kisah-lelaki-yang-nekat-menggebuk-presiden-suharto

oleh Ardyan M. Erlangga

Tiga anak muda Timor Leste 23 tahun lalu menggalang demonstrasi nekat di Dresden, Jerman. Aksi mereka memicu kehebohan di Indonesia, sekaligus menjadi penanda senjakala rezim Orde Baru. Satu demonstran mengisahkan ulang momen itu kepada VICE.

Apa yang biasanya dilakukan seseorang saat tinggal berjarak dua langkah dari sosok yang begitu dibenci? Mendelik saja, memaki, atau bahkan sekalian menggebuk kepalanya? Luciano ‘Romano’ Valentim Conceixao memilih yang terakhir. Sikapnya emosional. ... baca semuanya

Posted on 02:02 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Timor Leste, Timor Timur, Kebebasan Pers, Publikasi, Konflik Regional, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , , , , , , , , ,
(Deutsch) Mit Demokratieabbau gegen Anti-Demokraten

(Deutsch) Mit Demokratieabbau gegen Anti-Demokraten


Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi Bahasa Jerman

Posted on 04:09 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Keadilan dan Hukum, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Informasi dan Analisa, Hukum & Tata Negara, Publikasi, Masyarakat & Agama
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , ,
Ngadirejo Menuju Jerman

Ngadirejo Menuju Jerman


Caknun.com, 11 Oktober 2016

Penulis: Fahmi Agustian *)

Pipit Rochiyat Kartawidjaja, putra M. Kartawidjaja seorang pejabat Pabrik Gula pada era Presiden Sukarno. Ia menghabiskan masa kecilnya di Ngadirejo. Pergolakan politik di Indonesia pada era 1960 memengaruhi wawasan politik seorang Pipit. Pengalaman pribadi sebagai salah seorang putra dari seorang pejabat yang dimusuhi oleh PKI saat itu, merupakan pengalaman yang cukup berharga baginya. Dan setelah PKI dilarang di Indonesia paska G 30 S/PKI, M. Kartawidjaja diangkat menjadi Inspektur Pabrik Gula.

Pipit ... baca semuanya

Posted on 05:41 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , , , , , ,
Ziarah Terakhir Seorang Pembangkang

Ziarah Terakhir Seorang Pembangkang


Tempo, 27 Desember 2015

Indonesianis besar Ben Anderson wafat di Batu, Jawa Timur, pada usia 79 tahun. Ia seseorang yang begitu cinta kepada Indonesia. Ia banyak memberikan sumbangan kepada Indonesia. Membongkar dasar-dasar legitimasi pendirian Orde Baru.

JENAZAH Benedict Richard O’Gorman Anderson terlihat memakai batik tatkala disemayamkan di rumah duka Adi Jasa, Surabaya, pada Selasa, 15 Desember lalu. Kemeja batik Madura berwarna cokelat kayu. “Itu baju batik saya,” kata Sugito. Sopir yang sejak 2009 selalu ... baca semuanya

Posted on 04:01 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , ,
Catatan Pinggir: Yang Kiri, yang tanpa Ajektif

Catatan Pinggir: Yang Kiri, yang tanpa Ajektif


Tempo, 21 Desember 2015

http://www.tempo.co/read/caping/2015/12/21/130152/yang-kiri-yang-tanpa-ajektif
 

oleh Goenawan Mohamad

penghormatan untuk Benedict Anderson (1936 – 2015)

Di awal musim dingin 1956, ketika Ben Anderson berumur 20 tahun, sesuatu terjadi – sesuatu yang mengarahkan jalan hidupnya.

Hari itu di kampus Universitas Cambridge sejumlah mahasiswa India dan Sri Lanka menyuarakan protes yang berapi-api. Ben, mahasiswa tahun terakhir Jurusan Klasik, ikut mendengarkan. Tapi tiba-tiba sebarisan laki-laki Inggris menyanyikan God Save the Queen dan menyerbu. Mereka merangsek dan memukuli mahasiswa-mahasiswa kurus berkulit warna ... baca semuanya

Posted on 11:44 in Sejarah & Tinjauan, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , ,
(Deutsch) Indonesien-Tribunal bricht das Schweigen

(Deutsch) Indonesien-Tribunal bricht das Schweigen


Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman

Posted on 20:13 in demokrasi, Keadilan dan Hukum, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Transitional Justice
Tags: , , , , ,
(Deutsch) Vergessen gemachte Geschichte

(Deutsch) Vergessen gemachte Geschichte


Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.

Versi bahasa Jerman

Posted on 14:58 in demokrasi, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Kebebasan Pers, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
1965: Apa yang menakutkan dari ingatan?

1965: Apa yang menakutkan dari ingatan?


Tempo, 02 November 2015

Catatan Pinggir

Ingatan

oleh Goenawan Mohamad

Hari itu saya berjalan kaki menyusuri Berlin, menyeberang  ke bagian kota yang dulu disebut Berlin Timur. Saya  bersama Pipit.

Saya diam-diam terpesona:  ia cuek dengan keeksentrikannya, dengan pakaiannya yang hitam-hitam, dengan tutup kepalanya  yang mirip topi infantri Prusia, dengan pikiran-pikirannya yang mendesakkan hal-hal yang diabaikan orang banyak. Terutama politik.

Pipit Rochiyat: kukuh, lempang, keras kepala. Tapi ia juga bisa kocak seperti karyanya, sebuah parodi bergambar dengan model wayang yang mengejek habis rezim Suharto, Bharatayuda ... baca semuanya

Posted on 17:38 in Keadilan dan Hukum, Sejarah & Tinjauan, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , , ,

Aksi!


Hutan Hujan Bukan Minyak Sawit



Petisi



Menyusul kami