(Deutsch) Erwarteter Rücktritt
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 09:12 in demokrasi, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi, sektor keamanan dan pertahanan
(Deutsch) Erwarteter Rücktritt
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 09:12 in demokrasi, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi, sektor keamanan dan pertahanan
(Deutsch) Torschlusspanik – Die Folgen der Präsidentenwahl in Indonesien erreichen das Militär
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 09:02 in demokrasi, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi, sektor keamanan dan pertahanan
Perlu Segera, Penataan Organisasi KPU
Kompas, 02 Oktober 2004
Jakarta, Kompas – Penataan organisasi Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilihan umum harus dilakukan segera. Sebagai lembaga yang baru, perangkat KPU terhitung tambun dengan keberadaannya secara permanen sampai di tingkat kabupaten/kota. Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwas), Didik Supriyanto, kepada Kompas di Jakarta, Jumat (1/10) siang, menunjukkan beban yang terlalu besar jika organisasi permanen KPU sampai di tingkat kabupaten/kota, terutama menyangkut masalah anggaran. Sekalipun ditambah dengan tugas sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah secara langsung, menimbang beban ... baca semuanya
Posted on 14:33 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Hukum & Tata Negara, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tinjauan Buku: Pemilu Legislatif yang Janggal
Media Indonesia, 01 Oktober 2004
Catatan Atas Pemilu Legislatif 2004, Pipit R. Kartawidjaja, Inside Jakarta, 2004, X+114 hal
PEMILU legislatif dan presiden di dalam negeri yang baru saja berakhir dinilai beberapa kalangan berlangsung sukses. Pujian juga banyak diberikan berbagai pihak internasional, karena tanpa diduga Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilu secara demokratis, aman, damai dan lancar. Benarkan demikian?
Jika dilihat sepintas, proses pemilu, khususnya pemilu legislatif memang berlangsung demikian. Namun, seorang aktivis demokrasi Pipit R. Kartawidjaja melakukan pengkajian terhadap proses ... baca semuanya
Posted on 04:04 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Koalisi Sejak Awal untuk Cegah Parlemen Mogok
Kompas, 30 September 2004
Jakarta, Kompas – Dengan kekuatan partai politik pendukung di dalam parlemen yang bukan kekuatan mayoritas, presiden dan wakil presiden terpilih berada dalam posisi lebih sulit untuk mewujudkan janji-janji kampanye. Untuk itu, semenjak awal, presiden harus mengikhtiarkan pembentukan koalisi sebagai upaya menghindari “kemogokan” parlemen yang bakal menyulitkan eksekutif untuk menjalankan programnya.
Pendapat tersebut disampaikan pendiri Watch Indonesia di Berlin, Pipit Rochijat Kartawidjaja, saat peluncuran buku Catatan atas Pemilu ... baca semuanya
Posted on 15:16 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Präsident der Gläubigen – Indonesien nach den Wahlen
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 17:03 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Hoffnungsträgerin enttäuschte
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 12:01 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Sehnsucht nach starkem Mann
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 12:20 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Verletzung der Menschenrechte, Gewalt und blutige Konflikte in Indonesien
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 15:38 in demokrasi, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Konflik Regional, Watch Indonesia! dalam Media
Refleksi Proklamasi 17 Agustus 1945
17. Agustus 2004
SIARAN PERS
“Kami Korban Pelanggaran HAM Menyatakan Cuti Sebagai Warga Negara Indonesia, karena Negara Belum Menjamin Kemerdekaan dan Hak Asasi Kami”
Indonesia belum keluar dari krisis. Elite politik justru membuat rakyat terpuruk semakin mendalam. Korupsi, beban hutang dan penghapusan subsidi, ketimpangan pembangunan pusat-daerah, bertambahnya jumlah pengangguran, penggusuran dan penghancuran ekonomi rakyat serta lingkungan hidup berkait-kelindan dengan krisis politik yang sangat hebat. Cita-cita reformasi dan demokrasi diselewengkan, dan kaum elite – dengan sedikit perkecualian – hanya sibuk merebut dan ... baca semuanya
Posted on 09:31 in demokrasi, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Siaran Pers & Pernyataan Sikap Bersama, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi