(Deutsch) Indonesien: Megawati – ein Putsch ohne Panzer
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 08:05 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Indonesien: Megawati – ein Putsch ohne Panzer
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 08:05 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Verfassungskrise in Jakarta
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 16:36 in demokrasi, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi
(Deutsch) Ost-Timor – Der bittere Sieg
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
(Deutsch) Menschenrechtler fordern Sondertribunal für Osttimor
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa Jerman
Organisasi Gereja dan Organisasi Non Pemerintah (Ornop-Ornop) menuntut pemerintahan Jerman dan EU agar membentuk sebuah politik HAM yang aktiv mengenai Indonesia
05 April 2001
Berhubungan dengan Sidang Komisi HAM PBB ke-57 di Jenewa, para perwakilan gereja dan ornop yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia menuntut sebuah keterlibatan yang kuat dari pemerintahan koalisi merah/hijau Jerman mengenai situasi HAM di Indonesia.
Dalam minggu-minggu terakhir ini, situasi HAM di Indonesia bertambah buruk. Yang sangat mengkhawatirkan adalah, terjadinya penyerangan yang dilakukan oleh pasukan keamanan, termasuk juga milisi, terhadap aktivis HAM dan pekerja kemanusiaan dari organisasi bantuan internasional untuk kemanusiaan.
Memang di dalam sebuah keterangan Uni ... baca semuanya
(Deutsch) Indonesien – Aufruhr gegen »Transmigranten«
maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 16:14 in Indonesia, Publikasi, Konflik Regional, Watch Indonesia! dalam Media
Hentikan Rasialisme, Xenophobia, dan Intoleransi di Indonesia
Pernyataan Bersama Forum Organisasi Non Pemerintah, 16 Februari 2001
Sejarah tumbuhnya rasialisme dimulai ketika penghisapan ekonomi melalui perbudakan mulai dijalankan. Hal ini mulai berjalan ketika para penguasa melihat pentingnya mendapat tenaga kerja yang murah dan loyal. Perbudakan ini berkembang kepada penaklukan suatu negara kepada negara lain dan rakyat dari yang kalah tersebut akan dijadikan budak oleh negara yang menang.
Setelah abad ke 16 ketika perdagangan budak mulai marak. Para budak tersebut banyak didatangkan dari Afrika menuju Inggris ataupun Amerika. Mereka menyebarkan paham ... baca semuanya
Posted on 06:52 in Siaran Pers & Pernyataan Sikap Bersama, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Masyarakat & Agama
(Deutsch) Wahid immer stärker unter Druck
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 15:52 in demokrasi, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
(Deutsch) Indonesien braucht keine Vermittler
Maaf, halaman ini tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Versi bahasa JermanPosted on 15:20 in Aceh, Indonesia, Informasi dan Analisa, Publikasi, Konflik Regional