Temu Wicara dan Diskusi Reformasi TNI di Berlin

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA, Berlin, 06 Juni 2010

www.indonesian-embassy.de
SIARAN PERS
No: 55/SB/VI/2010

KBRIDalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional dan 12 Tahun Reformasi, Perhimpunan Pelajar Indonesia ( PPI) Berlin bekerjasama dengan KBRI Berlin menyelenggarakan acara Temu Wicara dan Diskusi Bersama dengan tema Reformasi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Acara yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2010 di Aula KBRI Berlin tersebut menghadirkan nara sumber Atase Pertahanan KBRI Berlin, Kolonel (PNB) Fachri Adamy.

Duta Besar RI Berlin, Eddy Pratomo dalam sambutan untuk membuka acara tersebut mengemukakan bahwa TNI telah mengalami kemajuan yang luar biasa antara lain karena dalam mengembangkan profesionalismenya mempertimbangkan prinsip-prinsip demokrasi, ham dan supremasi sipil serta hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi Indonesia. Dubes RI lebih lanjut memandang penting acara semacam ini dalam rangka mengetahui secara lebih jauh mengenai pertahanan Indonesia dan menciptakan pemahaman bersama mengenai TNI yang sudah berubah. Dubes juga menyampaikan apresiasi kepada PPI Berlin yang aktif menjalankan kegiatan-kegiatan diskusi seperti yang sedang dilaksanakan.KBRI_060610

Kolonel (PNB) Fachri Adamy dalam kesempatan tersebut menjelaskan berbagai aspek mengenai reformasi TNI dan Implementasi UU No.34 tahun 2004 tentang TNI. Tugas, Peran, Fungsi dan hal-hal lain yang tertuang dalam UU tersebut diuraikan secara detail yang mempertegas reformasi TNI. Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.

Diskusi tersebut menarik perhatian sekitar 35 peserta dari berbagai kalangan di Jerman seperti Watch Indonesia, Perkumpulan Indonesia Jerman, Indonesia Forum, masyarakat Indonesia di Berlin, serta anggota PPI Berlin. Banyak pertanyaan yang diajukan peserta pada acara dimaksud, antara lain mengenai pelanggaran perairan di Indonesia, wajib bela negara, antisipasi TNI terhadap ancaman perkiraan jumlah penduduk Indonesia beberapa puluh tahun ke depan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanggapi dengan penjelasan yang lengkap dan jelas oleh nara sumber.


Tags: , , , ,


Share

Aksi!


Hutan Hujan Bukan Minyak Sawit



Petisi



Menyusul kami