Arsip | Pemilu & Partai Politik

Ketika yang Sedikit Mengalahkan yang Banyak

Ketika yang Sedikit Mengalahkan yang Banyak


Republika, 25 Oktober 2011

Dalam demokrasi, ada sebuah kredo terkenal: one people, one vote, one value. Satu orang, satu suara, satu nilai. Tapi, kredo ini hanyalah kata-kata muluk, ketika diterapkan dalam konteks Indonesia. Sebab, harga suara tak pernah benar-benar bisa sama. Dan, ini merupakan salah satu contoh disproporsionalitas hasil pemilu di Indonesia.

Kasus ini cukup mencolok terjadi pada hasil Pemilu 1999 lalu, PKB yang meraih suara 13 juta, hanya meraih 51 kursi. Sementara, PPP yang meraih 11 juta — atau selisih ... baca semuanya

Posted on 09:05 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , ,
Elit pengusaha Indonesia main dalang

Elit pengusaha Indonesia main dalang


 

Informasi dan Analisa, 29 September 2011

 

 oleh Alex Flor

 

Pemerintah mau ”mengusir” Greenpeace dari Indonesia tanpa menyadari mereka sama-sama dimusuhi para konglomerat dan lawan politik pemerintahan sekarang.

 

„Saya bekerja di satu Ornop”. Begitu biasanya saya menjawab jika orang menanyakan profesi saya. „Di sebuah organisasi non-pemerintah”, saya menjelaskan ketika yang dihadapin masih ragu atas arti ornop itu. Kalau beliau tetap pusing bisa jadi saya bilang: „ya, kira-kira lembaga seperti Greenpeace tapi jauh lebih kecil”. „O gitu!”

Hampir semua orang tahu Greenpeace. Oleh karena ... baca semuanya

Posted on 02:42 in Agro Fuels, demokrasi, Ekonomi, Perburuhan & Korupsi, Pemilu & Partai Politik, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Informasi dan Analisa, Papua, Publikasi, Pulp & Paper, Hutan hujan, Lingkungan Hidup & Klima
Tags: , , , , , , , , , , , , , , ,
Mengadaptasi Pemilihan Umum 1999

Mengadaptasi Pemilihan Umum 1999


Kompas, 17 September 2011

Terlepas dari beragam persoalan yang menyertainya, Pemilihan Umum 1999 dinilai sebagai salah satu penyelenggaraan pemilu terbaik, selain Pemilu 1955. Pemilu demokratis pertama sejak era reformasi 1998 itu menjadi „kulminasi politik“ pasca-Orde Baru dengan keikutsertaan berbagai kekuatan politik yang sebelumnya terepresi.

Cerita berlanjut. Tiga kali pemilu pascareformasi memang memberikan beragam catatan. Misalnya, cara penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak dianggap membuat demokrasi menjadi „bergaya Amerika“ disertai keharusan berbiaya mahal. Nyaris tak mungkin calon bisa terpilih tanpa dibekali kekuatan finansial ... baca semuanya

Posted on 01:15 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , ,
Memperbaiki Design Sistem Pemilu Indonesia

Memperbaiki Design Sistem Pemilu Indonesia


Prasetya Online, 16 September 2011

http://prasetya.ub.ac.id/berita/Memperbaiki-Desain-Sistem-Pemilu-Indonesia-5943-id.html
 

Setiap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Indonesia selalu membuat Undang-Undang (UU) Sistem Pemilu yang baru. Selama era reformasi saja telah lahir dua UU yakni UU Sistem pemilu 2003 dan 2008. Pada kedua UU tersebut, untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) misalnya, termuat beberapa tujuan yang ternyata juga dilanggar dalam pelaksanaannya. Beberapa tujuan ini meliputi proporsionalitas, akuntabilitas, derajat keterwakilan yang tinggi serta multikepartaian sederhana. Dr. Pipit Kartawidjaja dari Landesagentur fuer ... baca semuanya

Posted on 03:41 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , ,
Atas Nama Proporsionalitas

Atas Nama Proporsionalitas


Republika, 12 Juli 2011

DEMI KEADILAN

Pada metode yang fair, jumlah suara mencerminkan jumlah kursi.

Oleh Harun Husein

Dalam buku Electoral System Design: The New International IDEA Hand book, yang terbit tahun 2005 lalu, ada 18 negara yang menjadi contoh kasus, salah satunya adalah Indonesia. Pada bab tersebut, dipaparkan secara ringkas tentang sistem dan berbagai pernak-pernik pemilu masingmasing negara.

Kasus Indonesia ditulis oleh An drew Ellis, dengan tajuk „Indonesia: Continuity, Deals and Consensus. Direktur Regional untuk Program Asia dan Pasifik IDEA (International ... baca semuanya

Posted on 10:07 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , ,
Menanti Bumerang Upaya Pemangkasan

Menanti Bumerang Upaya Pemangkasan


Kompas, 11 Januari 2011

Sidik Pramono

Turki, 1950. Merasa terancam lawan, Republican People’s Party (Cumhuriyet Halk Partisi) mengubah sistem pemilu dari mayoritas mutlak ke sistem mayoritas sederhana. Alih-alih menang, CHP yang memperoleh 69 kursi malah keok oleh Democratic Party (Demokrat Parti) yang memborong 470 kursi.

Pascakudeta militer 1982, ditetapkan ambang batas 10 persen dengan cara perhitungan suara varian d’Hondt. Merasa mendapat angin untuk bisa menang kembali, Cumhuriyet Halk Partisi (CHP) mendukungnya. Alih-alih kembali berkuasa, perolehan CHP dalam pemilu justru semakin merosot. Pada Pemilu ... baca semuanya

Posted on 01:38 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , ,
Biarkan, Setgab bakal Bubar Sendiri

Biarkan, Setgab bakal Bubar Sendiri


Media Indonesia, 23 Desember 2010

Penulis : Anata Syah Fitri

JAKARTA–MICOM: Koalisi  partai dalam sekretariat gabungan (setgab) saat ini adalah koalisi yang rapuh dan tak solid karena transaksional politis sehingga rapuh dan  hanya berdasarkan pada kepentingan poltik masing masing parpol anggota  koalisi. Ketua Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti mengatakan,  keberadaan setgab saat ini hanya tinggal menunggu waktu menuju bubar.

“Tak usah dibubarkan pun akan bubar dengan sendirinya, tinggal menunggu  waktu saja. Kalau kita lihat, mereka sekarang bertahan hanya karena  para petinggi ... baca semuanya

Posted on 00:21 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , ,
Politisi, Antara Datang dan Pergi?

Politisi, Antara Datang dan Pergi?


Suara Pembaruan, 02 Oktober 2010

Oleh: Boni Hargens

Darf ein Politiker einfach gehen? Begitu headline Mingguan Die Zeit edisi 22 Juli 2010 yang saya beli di supermarket dekat penginapan di Berlin. Mungkinkah seorang politisi pergi begitu saja?

Berita ini membahas perilaku politik politisi dua generasi yang berbeda antara generasi lama seperti jamannya Helmut Kohl dan generasi belakangan seperti Roland Koch, Horst Kohler, ataupun Ole von Beust. Masa Kohl, politisi tak mudah meninggalkan jabatan. Apapun yang terjadi, mereka memikul segala bentuk ... baca semuanya

Posted on 19:56 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Hukum & Tata Negara, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , ,
Harapan pada Partai Politik

Harapan pada Partai Politik


Kompas, 02 Februari 2009

Parpol Perlu Lakukan Mekanisme Internal

Jakarta, Kompas – Langkah yang realistis dilakukan saat ini adalah meminta adanya mekanisme internal di tubuh partai politik yang memungkinkan peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen.

Wakil Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Topo Santoso, Sabtu (31/1) berpendapat, perdebatan mengenai kebijakan afirmatif untuk calon perempuan tidak bisa melulu digantungkan pada turunnya peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau peraturan KPU.

Baik perpu maupun peraturan KPU dinilai akan rawan gugatan karena Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan penetapan ... baca semuanya

Posted on 12:45 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Hak Asasi Manusia, Indonesia, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , , , ,
Parliamentary Threshold dinilai Banyak Kekurangan

Parliamentary Threshold dinilai Banyak Kekurangan


Metro TV Election Channel / Polkam / Jum’at, 30 Januari 2009

Metrotvnews.com, Jakarta: Sidang kedua uji materiil Undang-Undang Pemilu Nomor 10 Tahun 2008 tentang parliamentary treshold akhirnya digelar, Kamis (29/1) kemarin. Sidang menghadirkan saksi ahli Pipit Rochijat Kartawidjaja. Menurut Pipit electoral treshold mempunyai banyak kekurangan.

Buat Pipit, sistem parlemantary treshold memiliki ambang batas yang berlebihan, sehingga terkesan menggelembungkan parpol besar serta mengancam parpol menengah. Pendapat tersebut ditentang kuasa hukum DPR Ferry Mursidan Baldan. Ferry menganggap bahwa sistem parlemantary treshold dilakukan ... baca semuanya

Posted on 17:18 in demokrasi, Pemilu & Partai Politik, Indonesia, Hukum & Tata Negara, Publikasi, Watch Indonesia! dalam Media
Tags: , , ,

Aksi!


Hutan Hujan Bukan Minyak Sawit



Petisi



Menyusul kami